JOB SHEET
A.
Identitas
SATUAN PENDIDIKAN :
SMK Teknik Bangunan
MATA PELAJARAN : Konstruksi Beton Bertulang
KELAS / SEMESTER :
XII /1
ALOKASI
WAKTU : 1 x 30
menit
TOPIK : Pembesian
JUDUL : Pembuatan
Tulangan Sloof
B.
Tujuan
Dengan menggunakan alat / peralatan
dan bahan seperti yang dicantumkan dalam lembaran kerja ini, diharapkan siswa
mampu untuk menghitung panjang dan
jumlah kebutuhan sengkang serta melakukan pembengkokan begel/sengkang sampai
merakitnya menjadi tulangan sloof sesuai dengan prosedur.
C.
Materi Ajar
Bagian - bagian
struktur ada dua yaitu struktur bawah dan struktur atas. Struktur bawah:
pondasi dan struktur atas: sloof, kolom, ring balk dan rangka atap.
Sloof:
Sloof adalah struktur bangunan yang terletak
diatas pondasi bangunan. Fungsinya sebagai perata beban yang diterima oleh
pondasi. Selain itu sloof berfungsi sebagai pengunci dinding agar tidak roboh
apabila terjadi pergerakan tanah yang horizontal maupun vertikalnya.
Penulangan sloof
terdiri dari tulangan pokok dan tulangan sengkang, yang mana diameter dari
kedua macam tulangan tersebut berbeda yang pastinya tulangan pokok lebih besar
dari pada tulangan sengkang. Diameter untuk tulangan sengkang adalah 6mm dan
untuk diameter tulangan pokok pada praktek ini adalah 8mm.
Perhitungan untuk
mencari kebutuhan sengkang yang diperlukan, kita harus mengetahui dulu dimensi
tulangan sloof. Pada bangunan rumah tinggal satu lantai dipakai dimensi
tulangan sloof 10 x 15, 10cm untuk lebar
dimensi dan 15cm untuk tinggi dimensi sloof.
Menetukan kebutuhan
sengkang untuk penulangan sloof haruslah kita terlebih dahulu untuk mengetahui
berapa panjang pondasi, disanalah kita bisa menghitung berapa jumlah sengkang
yang diperlukan. Pertama kita tahu bahwa jarak antar sengkang adalah 15cm.
Untuk menentukan jumlah sengkang memakai rumus : (panjang pondasi / jarak antar
sengkang) – 1, dikurang 1 maksudnya adalah kita menghitung dari 0, disebabkan
di 0 tidak diberi sengkang, begitu npula pada ujung satunya lagi.
D.
Alat dan Bahan
Alat:
a)
Palu besi
b)
Pemotong
tulangan
c)
Spidol
d)
Meteran
e)
Cetakkan
begel/sengkang
f) Pembengkok tulangan
Bahan:
a) Baja dengan diameter 6mm (untuk begel) dan 8mm
(untuk tulangan pokok)
b)
Kawat
sebagai pengikat
E.
Keselamatan Kerja
a)
Memakai baju praktek, sarung
tangan.
b)
Hati – hati pada pekerjaan yang
menggunakan alat yang berisiko mencelakai badan.
c)
Berkosentrasi pada pekerjaan.
F. Langkah
Kerja: Pembengkokan Begel / Sengkang
Hal
perlu dilakukan:
1. Dalam praktek ini kita menganggap panjang
pondasi yaitu 90 cm = 0,9 m. Jadi banyak sengkang = (panjang pondasi / jarak antar
sengkang) – 1, dikurang 1.
(90
cm / 0,15 cm) – 1 = 5 buah begel/sengkang
Panjang
begel = 2x10 + 2x15 + 2x5 = 60 cm = 0,6 m (sesuai dengan dimensi sloof 10 x 15
)
Ø Jadi
kita membutuhkan 5 buah tulangan untuk begel dengan panjang 60 cm.
2. Sedangkan panjang tulangan utama adalah (panjang pondasi + 10 cm dengan 2 bengkokkan)
dari ujung ke ujung menjadi : 90 cm + 10 cm = 100 cm.
Ø Jadi
kita membutuhkan 4 buah tulangan utama dengan panjang 100 cm.
Langkah kerja
-
Persiapkan cetakkan begel dengan bantalan pembengkok dari balok kayu yang
diberi pasak (pen-pen)
-
Berilah
tanda-tanda pada batang begel tersebut menurut ukurannya. Yakni dimensi 10 x 15.
Diawali 5cm dengan panjang bengkokkan dan 15cm, 10cm, 15cm, 10dan terakhir 5cm
lagi untuk bengkokkan.
-
Masukkan
batang tulangan pada celah antara kedua
pasak tersebut, kemudian bengkokkan batang tulangan untuk yang 5cm
diputar kedalam hingga 450.
-
Teruskan
pada ukuran 10cm dan 15cm dengan sudut 900 sampai bengkokkan
terakhir 5cm dengan sudut 450, hingga menjadi dimensi 10 x 15 cm.
§ Buatlah begel sebanyak berapa yang kita
butuhkan untuk panjang pondasi tertentu.
§ Setelah selesai membuat begel, maka selanjutnya
mulailah untuk merakit begel tersebut sesuai aturan, sehingga menjadi
penulangan sloof.
G.
Gambar kerja